Gangguan di Terusan Suez dan Panama Ancam Perdagangan Global: Peringatan Bagi Rantai Pasok
Perdagangan global tengah menghadapi gangguan serius akibat tantangan besar yang terjadi di dua jalur pelayaran utama dunia, yaitu Terusan Suez dan Terusan Panama. Menurut laporan terbaru dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), gangguan ini dipicu oleh kombinasi ketegangan geopolitik dan risiko terkait perubahan iklim. Dampak dari permasalahan ini sangat luas, memengaruhi rantai pasok global, meningkatkan biaya operasional, serta mengubah pola perdagangan.
Dampak terhadap Perdagangan Global
Gangguan di Terusan Suez dan Panama menimbulkan efek domino terhadap perdagangan global, memperlambat aliran barang dan meningkatkan biaya operasional bagi banyak perusahaan. Jumlah kapal yang melewati Terusan Suez turun drastis. Hingga pertengahan Oktober 2024, lalu lintas di terusan tersebut turun 57% dibandingkan puncaknya sebelumnya. Situasi ini membuat banyak perusahaan harus mencari rute alternatif.
Di sisi lain, Terusan Panama menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Meski lalu lintas kapal masih 30% lebih rendah dibandingkan puncaknya, angka ini telah membaik sebesar 40% dibandingkan awal tahun 2024. Namun, pengalihan lalu lintas kapal ke sekitar Tanjung Harapan, Afrika, meningkat 89%, yang mengakibatkan waktu pengiriman lebih lama dan biaya yang lebih tinggi bagi bisnis. Melewati Tanjung Harapan alih-alih Terusan Suez dapat menambah biaya hingga $400.000 untuk kapal kontainer besar, terutama terkait emisi karbon di bawah skema perdagangan emisi Uni Eropa (ETS).
Efek Domino yang Timbul
Penggunaan rute pelayaran yang lebih panjang menyebabkan kenaikan biaya di berbagai aspek, mulai dari konsumsi bahan bakar, upah awak kapal, hingga premi asuransi. Selain itu, pengalihan rute kapal juga menyebabkan kemacetan di pelabuhan utama, seperti di Singapura dan pelabuhan Mediterania, yang semakin menunda pengiriman dan meningkatkan biaya.
Selain itu, rute pelayaran yang lebih panjang juga meningkatkan risiko kerusakan barang, khususnya akibat kelembapan. Kapal yang mengalihkan rutenya menghabiskan lebih banyak waktu di laut, yang memaparkan kargo pada perubahan suhu dan kelembapan yang ekstrem, terutama saat melintasi berbagai zona iklim. Waktu transit yang lebih lama ini dapat meningkatkan risiko kondensasi dalam kontainer, yang berpotensi menyebabkan jamur, korosi, dan kerusakan produk.
Ekonomi Rentan Paling Terpukul
Gangguan di Terusan Suez dan Panama memberikan dampak paling parah pada negara-negara kepulauan kecil yang sedang berkembang (Small Island Developing States/SIDS) dan negara-negara yang kurang berkembang (Least Developed Countries/LDCs). Negara-negara ini sangat bergantung pada pengiriman maritim untuk mengimpor barang-barang penting, termasuk makanan dan energi. Dengan meningkatnya biaya pengiriman dan ketidakpastian dalam rantai pasok, ekonomi rentan ini menghadapi lonjakan harga yang tajam dan ketidakstabilan ekonomi.
Jika tren ini berlanjut, harga konsumen global diperkirakan akan naik 0,6% pada akhir tahun 2025. Untuk SIDS, kenaikan harga bisa mencapai 0,9%, sementara harga makanan olahan bisa naik hingga 1,3%. Kenaikan harga ini akan memberikan tekanan tambahan pada ekonomi yang sudah kesulitan, terutama yang memiliki akses terbatas ke jaringan pengiriman global.
Perlunya Tindakan Nyata
Laporan UNCTAD, “Review of Maritime Transport 2024,” menekankan pentingnya tindakan global yang terkoordinasi untuk melindungi jalur pelayaran penting ini. Beberapa rekomendasi yang diajukan untuk mengurangi dampak gangguan ini meliputi:
- Memperkuat kerja sama internasional untuk memastikan jalur pelayaran tetap berfungsi, bahkan di masa krisis.
- Berinvestasi dalam infrastruktur yang tangguh untuk meminimalkan dampak perubahan iklim dan konflik geopolitik pada titik-titik strategis maritim.
- Mendiversifikasi rute pengiriman guna mengurangi ketergantungan pada jalur panjang seperti Terusan Suez dan Panama.
Dengan lebih dari 80% perdagangan global yang diangkut melalui laut, menjaga kelancaran jalur ini sangat penting untuk memastikan aliran barang dan stabilitas ekonomi global.
Melindungi Pengiriman dengan Super Dry Desiccants
Meskipun pengiriman global menghadapi tantangan yang semakin besar, perusahaan tetap dapat melindungi barang mereka dari salah satu risiko paling umum: kerusakan akibat kelembapan. Rute pelayaran yang lebih panjang dan penundaan meningkatkan risiko paparan kelembapan, yang dapat merusak barang dan menyebabkan kerugian besar. Solusi desikan dari Super Dry hadir untuk melindungi pengiriman Anda.
Hubungi kami hari ini untuk konsultasi gratis dan pelajari bagaimana Super Dry dapat membantu melindungi kargo Anda dan memastikan rantai pasok tetap berjalan lancar.