Impor Kontainer Meningkat di Tengah Ancaman Mogok Kerja dan Tarif Baru
Aktivitas impor kontainer di pelabuhan-pelabuhan utama Amerika Serikat telah menunjukkan adanya tren peningkatan yang signifikan menjelang akhir tahun 2024. Para importir berlomba untuk mempercepat pengiriman guna mengantisipasi potensi mogok kerja di East dan Gulf Coast, serta pemberlakuan tarif baru di bawah pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Global Port Tracker yang dirilis oleh National Retail Federation (NRF) dan Hackett Associates.
Laporan tersebut mencatat volume kontainer sebesar 2,25 juta TEU (twenty-foot equivalent units) pada Oktober di pelabuhan-pelabuhan yang dipantau. Meskipun sedikit menurun 1,2% dibandingkan September, angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 9,3% dibandingkan periode yang sama pada 2023. Namun, data dari Pelabuhan Miami untuk Oktober tidak termasuk dalam laporan ini.
Langkah Antisipatif untuk Mengurangi Risiko
NRF menyoroti langkah proaktif importir untuk memitigasi potensi gangguan, termasuk mempercepat pengiriman barang. Jonathan Gold, Wakil Presiden NRF untuk Kebijakan Rantai Pasok dan Kepabeanan, menjelaskan, “Baik mogok kerja maupun tarif baru akan menjadi pukulan bagi ekonomi, dan para pelaku ritel melakukan yang terbaik untuk menghindari dampaknya selama mungkin.” Ia menambahkan bahwa pengiriman awal adalah langkah strategis untuk melindungi industri, konsumen, dan ekonomi secara keseluruhan.
NRF juga menyerukan agar pembicaraan kontrak antara pengusaha pelabuhan dan International Longshoremen’s Association (ILA) segera dilanjutkan. Selain itu, kelompok dagang ini mendesak Presiden terpilih Trump untuk mempertimbangkan pendekatan strategis dalam penerapan tarif guna mencegah dampak negatif pada keterjangkauan barang kebutuhan sehari-hari.
Rekor Volume Impor dan Prospek yang Cerah
Volume impor pada November diproyeksikan akan mencapai 2,17 juta TEU, meningkat 14,4% secara tahunan, sementara Desember diperkirakan mencapai 2,14 juta TEU, naik 14,3%. Dengan angka tersebut, total volume impor sepanjang 2024 diprediksi mencapai 25,6 juta TEU, atau naik 14,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Lonjakan impor ini sejalan dengan data dari Association of American Railroads, yang melaporkan rekor volume intermodal kontainer pada November. Tren ini diperkirakan berlanjut hingga 2025, dengan Januari diproyeksikan mencapai 2,2 juta TEU, naik 12% secara tahunan. Meskipun Februari diprediksi mengalami sedikit penurunan akibat libur Tahun Baru Imlek di Asia, pertumbuhan kuat diperkirakan kembali pada Maret dan April masing-masing sebesar 12,7% dan 6,6%.
Melindungi Pengiriman di Tengah Lonjakan Impor
Seiring meningkatnya volume impor dan potensi gangguan, perhatian pelaku bisnis terhadap perlindungan pengiriman semakin besar. Super Dry hadir dengan solusi pencegahan kerusakan akibat kelembapan yang andal untuk melindungi barang-barang dalam kontainer dari kondensasi dan risiko terkait transit lainnya. Dengan menjaga integritas produk, Super Dry membantu perusahaan menghadapi tantangan rantai pasok global yang semakin kompleks dengan percaya diri.