News, All
2 Feb 2024

Red Sea Crisis: Ship Diversions Continue to Increase

Krisis yang kian memanas di Laut Merah dan Timur Tengah kini telah mengakibatkan maraknya penyimpangan rute pengiriman, yang seharusnya melewati Laut Merah menjadi mengarah ke Tanjung Harapan, sehingga pada akhirnya memperpanjang jarak perjalanan. Beberapa insiden terbaru terjadi pada kapal-kapal yang tetap melewati Laut Merah, seperti terjadinya serangan rudal balistik terhadap kapal container Marlin Luanda yang dimiliki oleh JP Morgan, dan serangan drone yang dilakukan oleh kelompok militan yang didukung oleh Iran. Serangan-serangan tersebut tentu memunculkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih memanas serta mempengaruhi perekonomian dunia.

Menurut seorang shipping analyst, Omar Nokta, penyimpangan rute di Laut Merah dipastikan akan terus meningkat akibat serangan berkelanjutan, sehingga mendorong lebih banyak perusahaan pengiriman untuk menghindari wilayah tersebut. Sementara itu, kapal-kapal container beralih menyusuri jalur di sekitar Tanjung Harapan.

Meski beberapa pihak mengantisipasi dampak besar pada rantai pasokan global, shipping consultant, Drewry yang telah memperkirakan bahwa penyimpangan rute yang mengelilingi Tanjung Harapan akan memengaruhi sekitar 30% kapasitas kapal kontainer global, dengan peningkatan waktu transit sekitar 30%.

Dalam situasi yang penuh tantangan ini, penggunaan desiccant dari Super Dry mampu memberikan solusi untuk mencegah kerusakan produk akibat meningkatnya jarak tempuh perjalanan. Melindungi barang selama perjalanan pengiriman yang memakan waktu, Super Dry memastikan agar kargo tiba dalam kondisi optimal tanpa ada kerusakan akibat udara yang lembab selama pengiriman.